ubi's

please kindly read the cw or tw

haikal populer diantara teman teman sekolahnya. bahkan, siswa sekolah lain mengenalnya. saking populernya, tidak sedikit yang terang terangan menyatakan kalau mereka menyukai haikal. dan tidak sedikit juga haikal menerima mereka, dengan alasan yang sudah rino hafal diluar kepala. “gabut” hanya itu alasannya. kemudian, satu atau dua bulan setelahnya, haikal akan memutus sepihak hubungan mereka dengan alasan “bosan. mau yang baru”

namun, sejak haikal kenal dengan maraka, ia berhenti bermain main dengan sembarang hati. maraka juga yang paling lama menjalin hubungan dengan haikal, dibanding mantan mantan haikal terdahulu.

rino mendengus lega ketika mendengar haikal mengucapkan “nggak. gue beneran serius sama yang ini”

dengan kaus oblong putih dan celana hitam pendek, hiru membuka gerbang dengan malas.

tubuhnya loyo sehabis menangis selama kurang lebih empat jam. mukanya merah, matanya sembab, rambutnya dibiarkan acak acakan.

setelah berhasil membukakan gerbang untuk sang kekasih—yang tidak tau diri, bertamu jam tujuh malam—tanpa mengucapkan sepatah kata, hiru langsung membawa tungkainya untuk berbalik dan kembali ke dalam rumahnya.

mara yang melihat punggung sempit hiru menjauh, mengangkat sudut bibirnya tipis. dengan tergesa, ia melajukan motornya untuk parkir di pekarangan rumah hiru.


“maaf bunda belom beli susu lagi.” ucap hiru setelah meletakkan segelas teh manis hangat ke hadapan mara. yang diberi teh hanya mampu tersenyum menatap si pemberi.

“makasih ya”

setelah itu, keheningan melanda keduanya. hingga sebuah isakan terdengar dari belah bibir hiru. mara panik, pasalnya ia sedari tadi diam, ia juga tidak sedang menjahili hiru, tapi kenapa hiru menangis?

“kak.. kak mara.. sakit banget..” hiru menubrukkan tubuhnya pada tubuh mara, kemudian menenggelamkan wajahnya didada mara, seketika wangi sabun menyeruak membuat hiru merasa bersalah.

“kakak tadi abis latihan basket langsung kesini ya? tapi kemarin katanya hari ini abis basket mau main sama kak aje, aku nyusahin ya?”

mara menatap hiru yang sedang mendongakkan kepalanya—dengan lembut. merasa lucu melihat hiru mengomel dengan mata sembab berair, bibir yang dikerucutkan. tapi bukan itu sekarang poinnya.

“engga kokkk, siapa yang bilang pacar aku nyusahin? mau aku pukul pake sendok sayurnya bunda sampe kepalanya monyong!”

“KAKAK MUKUL AKU DONG??!!!” jawab hiru sambil berteriak.

“ya kalo kamu sih ngga bakal digetok pake sendok sayur, tapi disayang sayang sama aku” balasan mara membuat hiru memekik malu. lalu hiru membawa mukanya yang nemerah karena malu, bersembunyi diperpotongan leher mara.

“GOMBAL AH”

please kindly read the cw or tw

tw// car accident, major character death cw// angst, blood, cheating

aku teringat ini adalah tempat kencan pertama kita, saat itu kau mengenakan kaus putih dengan luaran kemeja berwarna navy, senyummu begitu tulus. kau begitu tampan dengan tatanan rambut itu.

saat itu langit begitu cerah, rembulan seakan tersenyum mengetahui kita yang baru saja meresmikan hubungan.

hubungan kita tidak lah mudah, butuh waktu 5 tahun untuk meyakinkan orang tuaku, bahwa kau orang yang paling pantas bersanding, menemaniku hingga akhir hayatku.

namun tuhan lebih sayang denganmu, saat kau akan menuju tempat untuk melangsungkan pernikahan kita, kau meninggalkanku. tepat hari itu, duniaku seakan hancur.

hingga saat ini, aku masih menyimpan mawar putih yang kau kenakan dijas yang sudah tercampur darahmu, juga mawar merah yang aku kenakan pada hari itu.

aku kembali kesini, mark.. ini tempat kencan pertama kita.. ingat kah kau dengan itu? apa kau baik baik saja disana? aku tidak tau harus bersikap bagaimana ketika kembali ke tempat ini, dengan niat lain.. mark, kumohon kau jangan marah kepadaku..

aku akan melangsungkan pernikahan dengan wanita pilihan ibuku. disini, di tempat bersejarah kita. kau tahu? kau bisa saja memukul kepalaku seperti dulu hingga aku meringis kesakitan.

mark.. maafkan aku..

haechan dengan tenang mengendarai mobilnya ke tempat yang alamatnya dikirim oleh hendery.

tempatnya sedikit jauh dari pusat kota, suasana hari ini sangat bagus, matahari dengan senang memancarkan cahayanya ke seluruh permukaan jalan yang dilalui haechan. pohon rindang tinggi menjulang sebagai pemandangan sisi kanan dan kirinya. mobilnya berhenti, ia memastikan bahwa tempatnya benar dengan mengecek kembali alamat yang dikirim hendery. benar, semuanya tidak salah. namun kenapa ia merasa familiar dengan tempat ini.

haechan kemudian memutuskan untuk keluar dari mobil, melewati blok batu yang disusun memanjang menuju pintu utama resto. resto ini sangat indah!

haechan memegang knop pintu kemudian mendorongnya. namun, ia hanya memandangi interiornya dari ambang pintu. tatapannya terpaku pada sebuah bangku yang berada di dekat jendela besar.

disitu terletak mawar putih yang sedikit layu. sepertinya pegawai disini lupa untuk menggantinya.

“ah tuan haechan?” ujar perempuan tua pemilik resto.

“bibi, apa kabar?” haechan tersenyum, menahan bulir air mata yang akan jatuh. namun, wanita itu hanya membalasnya dengan senyuman meneduhkan.

sambil mengusap bahu kiri haechan, ia berkata “silahkan berkeliling dahulu, jika kau butuh bantuan, kau bisa memanggilku”

haechan membalasnya dengan anggukan. kemudian berjalan menuju bangku yang ia tatap sedari tadi.

tempat yang sama, namun suasananya berbeda. ia merindukan lelaki itu, lelaki yang telah mengisi seluruh hatinya. enam tahun lalu, ia duduk disini bersama lelaki yang ia cintai, saling tersipu malu.

tanpa sadar, ia jatuh terduduk di bangku yang sama seperti yang ia tempati dulu, sambil terisak. bahunya bergetar. air matanya berlomba keluar. tangannya bergetar, mencoba meraih mawar putih yang terletak apik diatas meja.

“oh tuhan, kenapa ini semua terasa sama seperti waktu itu”

hi kak mark!

aku udah tau kakak selama ini main belakang sama Jaemin. Kak, apa aku selama ini kurang? kurang perhatian sama kakak? kak, bentar lagi kita nikah loh, kalo kakak udah ga sejalan lagi sama aku bilang ya, biar nanti aku yang batalin. sebenernya aku pulang mau jauhin kakak dulu buat beberapa waktu, sebulan lagi aku pulang ke kakak lagi kok, tapi dalam waktu sebulan itu kamu harus bisa nentuin buat kedepannya, kamu mau tetep nikah sama aku, atau pacaran sama jaemin.

oh iya, selamat kak mark sekarang jadi daddy!! dia umurnya 3 minggu loh! buat sementara aku namain dia bayi semangka dulu ya kak, sebulan lagi baru deh kita kasih nama beneran. jangan sedih-sedih ya kak, aku gasuka liat kamu nangis, yang lalu-lalu jadiin pelajaran, sekarang kak mark harus bahagia ya!

ily daddy semangka!!! -ayah semangka

“kenapa?”

Haechan menampilkan senyum termanisnya, kemudian berjalan perlahan ke arah Mark.

“kak aku boleh minta sesuatu ga?”

“apa?”

“aku mau peluk kamu”

“bolehh”

Mark merentangkan tangannya, lalu Haechan dengan cepat menubrukkan tubuhnya ke tubuh Mark.

“kamu ga takut ketinggalan kereta Chan?”

“aku mau gini bentar sama kamu, kita ga bakal ketemu lagi loh”

Mark tersenyum, kemudian mencium kepala Haechan. Perlahan Haechan melepaskan pelukan Mark.

“kak nanti kalo udah sampe rumah, tolong buka laci yang di deket tempat tidur kamu ya-

dadahhhhh kak marrkkkkk!!! jangan nangis ya abis ini!!”

“iyaaa!! hati-hati ya kamu”

Haechan pergi menjauhi Mark dengan cengiran khasnya. Ketika tubuh Haechan sudah tidak terlihat, Mark menghembuskan nafasnya kasar.

“perasaan gue ga enak”

sringg

Gorden besar apartmen Haechan tersibak, memperlihatkan pemandangan malam yang dihiasi gemerlap lampu kota.

“Mark? jangan ganggu ih aku belom nyalain lampu”

ctass!

Ruang tengah yang semula remang remang seketika menjadi terang.

“MARK!! TUHKAN KAMU JAIL BGT AH MALES”

“Chan..”

“ASTAGA MARK!!”

“why?”

“KAMU KALO NAMPAK JANGAN SEREM DONG!!!”

“ohh.. hehe udah yang”

Haechan sedikit mengintip dari celah tangan yang semula digunakan untuk menutup matanya.

“beneran?”

“iya buka aja”

brukk

Haechan langsung pingsan ketika melihat wajah Mark. Siapa juga yang tidak takut jika ada makhluk lain yang berada di depanmu, dengan senyum seperti joker namun wajahnya dipenuhi luka bakar dan darah. Mark yang sadar Haechan pingsan langsung mengganti tampilannya agar tidak terlalu seram.

“Chan astaga maafff, tapi heh ayo bangun! aku ga bisa gendong kamu tau, aku transparan”